Pendamping
Program Keluarga Harapan Urai Pengasuhan Anak
Temas,
Kota Batu (11 Oktober 2018). Pertemuan peningkatan kemampuan keluarga dilaksanakan di rumah keluarga
penerima manfaat Winarni. Ibu-ibu hadir sebanyak sembilan belas peserta
Program Keluarga Harapan.
Kesempatan siang hari itu pendamping
menyampaikan bahasan yang melekat pada kehidupan sehari-hari, yaitu pengasuhan
anak di rumah. Pelaksanaan pertemuan yang rutin digelar sebulan sekali dimulai
pukul 11.30 – 13.30 WIB. Selama dua jam materi itu diberikan kepada mereka
keluarga penerima manfaat.
Pertemuan peningkatan kemampuan keluarga berlokasi di Temas Kota Batu
Berbicara pengasuhan erat kaitannya dengan kemampuan
suatu keluarga atau rumah tangga dan komunitas dalam hal memberikan perhatian,
waktu dan dukungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosial anak-anak
yang sedang dalam masa pertumbuhan serta bagi anggota keluarga lainnya (Engel,
1997).
Brooks (2001) juga mendefinisikan pengasuhan sebagai
sebuah proses yang merujuk pada serangkaian aksi dan interaksi yang dilakukan
orangtua untuk mendukung perkembangan anak. Proses pengasuhan bukanlah sebuah
hubungan satu arah yang mana orangtua mempengaruhi anak namun lebih dari itu,
pengasuhan merupakan proses interaksi antara orangtua dan anak yang dipengaruhi
oleh budaya dan kelembagaan sosial dimana anak dibesarkan.
Selain itu, pengasuhan anak tidak dilepaskan oleh
keberadaan orang terdekat yaitu orangtua. Orangtua adalah seseorang yang
mendampingi dan membimbing semua tahapan pertumbuhan anak, yang merawat, melindungi,
mengarahkan kehidupan baru anak dalam setiap tahapan perkembangannya (Brooks,
2001).
Salah satu bahasan materi pengasuhan anak yang
disampaikan dalam pertemuan peningkatan kemampuan keluarga ialah memahami
perilaku anak. Perilaku anak bisa dibagi menjadi dua macam, yaitu baik dan
buruk.
Kedua jenis perilaku ini memiliki implikasi dan stimulus
yang berbeda proses juga cara terbentuknya. Namun, memiliki embrio yang sama
bermula dari peranan pengasuhan anak di rumah.
Orangtua lengkap terdiri dari bapak dan ibu. Keduanya
memiliki andil dalam menjalankan peranan dalam pembentukan perilaku anak.
Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam
pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam
bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan
respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun
dari dalam dirinya.
Respon ini dapat
bersifat pasif (tanpa tindakan : berpikir, berpendapat, bersikap) maupun aktif
(melakukan tindakan). Sesuai dengan batasan ini, perilaku kesehatan dapat di
rumuskan sebagai bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya,
khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan.
Perilaku aktif dapat dilihat, sedangkan perilaku pasif
tidak tampak, seperti pengetahuan, persepsi, atau motivasi.
Perilaku baik pada umumnya dimulai dari pembiasaan,
contoh baik orang terdekat, pengasuh dan lingkungan sekitar anak tinggal.
Begitu juga perilaku buruk.
Memahami perilaku buruk antara anak dengan remaja juga
berbeda disesuaikan usia dan perkembangan. Masing – masing bentuknya perlakuan
dan cara mengatasinya berbeda, terutama dari aspek tanggungjawab.
Sementara perilaku baik pada anak mudah dilihat, dan
diapresiasi. Bentuk apresiasi bisa berupa ucapan, maupun penghargaan.
Anak tentu bahagia, riang ketika orangtua memberikan
perlakuan langsung ketika anak melakukan perbuatan baik. Bahkan orangtua perlu
membiasakan melakukan tindakan sebagaimana yang telah diuraikan.
Inilah yang memberikan tumbuh kembang anak bisa maksimal
dari aspek kualitas. Orangtua bisa melakukan mulai hal yang terlihat atau
kebiasaan anak yang telah dipola dari pegajaran kedua orangtua, lingkungan dan
semacamnya.
Kebiasaan yang baik atau buruk akan dilihat dan ditiru
oleh anak. Pembiasaan pengasuhan anak di rumah dengan memahami perilaku baik
atau buruk akan memudahkan orangtua memberikan penanganan masing-masing.
Tinggal deteksi dini, dan mengapresiasi setiap tindakan yang diakukan anak
dengan baik.
Harapannya anak tumbuh kembang maksimal dengan pengasuhan yang baik dengan
melibatkan peran orangtua. Itulah yang
disampaikan pendamping Kecamatan Batu Erma dalam pertemuan peningkatan
kemampuan keluarga. Pekerja sosial supervisor monitoring pelaksanaan kegiatan
dan interaksi keluarga penerima manfaat.
Pekerja sosial supervisor Program Keluarga Harapan
Moch. Ferry Dwi Cahyono
EmoticonEmoticon